Annapurna adalah kisah tentang keberhasilan dan komitmen sebuah tim yang terdiri dari 13 wanita luar biasa–menggalang dana ribuan dolar, mengelola berton-ton bahan makanan dan perlengkapan, mengatasi masalah logistik yang tidak terhitung banyaknya, dan beradaptasi dengan udara Himalaya yang tipis. Romantika yang rumit mewarnai kisah ini ketika para wanita itu harus berbulan-bulan hidup di tengah para Sherpa yang semuanya laki-laki–ada konflik, namun juga benih cinta dan keterikatan batin dengan “Negeri Atap Dunia”.
Arlene Blum memimpin ekspedisi wanita pertama ke Himalaya untuk mendaki Annapurna I. mungkin karena di ceritakan dari perspektip seorang pemimpin sebagian besar buku ni menceritakan tentang management dan pengambilan keputusan tim ekspedisi hingga detik-detik terakhir pencapaian puncak Annapurna I. Kerja sama antar tim yang luar biasa dibawah kondisi yang luar biasa dimana suhu ditenda dapat turun menjadi sepuluh derajat dibawah nol, lonsoran salju terjadi setiap saat meluncur dari ketinggian 7000 meter sampai ketinggian 5000 meter hanya dalam beberapa detik yang berarti taruhannya adalah nyawa. Ada bagian puitis tentang keindahan fantasi es dan cloudwalking serta terror dari lonsoran salju, namun pada buku ini lebih banyak waktu yang dihabiskan untuk menjaga keseimbangan antara para Sherpa,perempuan pribumi,pendaki asing dan tim ekspedisi wanita itu sendiri. Pada akhirnya cerita menarik dari tiga belas wanita yang luar biasa mulai dari umur 19-50 tahun ditentukan untuk mendaki puncak Annapurna I, dan dua orang dari tim ekspedisi Annapurna berhasil mencapai puncak Annapurna I yang merupakan keberhasilan seluruh tim ekspedisi.